Banyak anak yang kehilangan semangat ke sekolah, jika hari itu terdapat jam pelajaran matematika. Matematika dan pelajaran berhitung kadang menjadi momok menakutkan bagi sebagian anak. Bila terus dibiarkan, hal itu bisa berlangsung sampai masa dewasa. Bahkan tidak sedikit yang mengidentikkan pelajaran berhitung adalah pelajaran yang menguras otak.
Ketika berbicara tentang matematika, kita sebenarnya berbicara mengenai sebuah keterampilan yang sangat penting bagi keberhasilan anak, baik disekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seorang anak mampu menguasai perhitungan, maka rasa percaya diri akan terbangun dan nantinya membuat anak mampu bersaing di era tehnologi. Dan itu harus mulai dibangun sejak usia dini anak.
Anak anak harus didorong untuk menyukai matematika dengan cara yang menyenangkan. Hal itu bisa dimulai dengan mengenalkan pentingnya berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Bangunlah kepercayaan dirinya. Beritahu anak anda bahwa setiap orang dapat belajar matematika. Hindari mengatakan "matematika itu susah" atau "matematika hanya untuk anak yang pintar". Ketika anak anda mengalami kejenuhan, doronglah ia untuk tetap tekun menyelesaikan sebuah masalah. Dan ketika anak anda mampu menyelesaikan atau memahami sesuatu, pujilah anak anda untuk usahanya tersebut. Ketika orang tua mampu berbagi kebahagian dengan anak ketika belajar matematika, maka perasaan senang akan membuat anak semakin menyukai matematika.
Hal yang terpenting perlu dilakukan untuk membuat anak menyenangi pelajaran berhitung adalah dengan menunjukkan kepada anak penggunaan matematika yang sangat sering selama satu hari. Ketika membeli sayur, ajaklah dia menghitung harga kembalian. Tunjukkan situasi ketika pedagang dipasar menghitung barangnya, abang tukang bakso menyebutkan harga, pegawai bank yang sibuk menghitung uang, angka pada jam digital di rumah, menghitung tinggi badan anak anda, menghitung sendok di meja makan, speedometer mobil yang bergerak dan sebagainya. Buatlah pula permainan yang menyenangkan atau teka-teki yang berkaitan dengan angka. Bisa juga dengan menggunakan berbagai peralatan yang membantu, misalnya buku bergambar dan berhitung, kalkulator, sempoa, meteran dan sebagainya.
Yang terakhir adalah mendorong anak untuk memecahkan masalah. Upayakan agar anak anda bisa menjelaskan kesulitan yang dihadapinya saat belajar matematika. Minta mereka mengeskpresikan melalui bahasa mereka. Atau jika tidak mampu, mintalah dia untuk menunjukkan gambar atau benda untuk menjelaskan kata-katanya. Agar diperoleh kesimpulan untuk bisa dicari solusinya. Jika anak anda membuat kesalahan, jadikan hal tersebut sebagai sebuah kesempatan bagi mereka mempelajari sesuatu yang baru. Doronglah untuk tidak takut berbuat kesalahan, kesalahan yang terjadi menjadi pedoman agar natinya tidak terulang lagi.
Membuat anak menyukai matematika adalah tanggung jawab orang tua dan keluarga. Oleh karena itu sebelum melibatkan guru di sekolah, tidak ada salahnya melibatkan kakak, nenek dan anggota keluarga lainnya untuk bersama-sama memotivasi sang anak menyukai matematika.
1 komentar:
Quote all the subjects had any calculation?
Post a Comment