Prosesi akikah tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Karena ini merupakan tuntunan yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam maka hendaknya dilakukan dengan syarat tertentu dan berniat mengharap ridho Allah SWT. Setelah bunda membaca artikel sebelumnya yaitu : Mengenal Akikah Saat Proses Kelahiran Anak, maka berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan akikah untuk kelahiran anak :
- Ketika menyembelih hewan akikah, seseorang dianjurkan membaca, "Bismillah Allahumma hadza minka wa ilaika, aqiqatu fulan" (Dengan menyebut nama Allah; Ya Allah, ini adalah dari Engkau dan dipersembahkan kepada Engkau sebagai akikah si fulan).
- Menyembelihnya ketika matahari terbit.
- Mencukur kepala si anak sebelum hewan disembelih. Ada yang berpendapat sesudahnya, berdasarkan segi lahiriahnya hadits.
- Bershadaqah emas seberat bobot rambutnya. Jika tidak punya emas, boleh dengan perak. Dianjurkan supaya tidak ada satu pun tulang hewan kurbannya yang dipecah-pecah, dengan harapan demi kesehatan si anak.
- Menurut pendapat yang shahih, dianjurkan memasak hewan akikah dengan menggunakan manisan (dimasak dengan rasa yang agak manis), agar akhlak si anak menjadi manis. Menurut Imam Asy-Syafi'i, sebaiknya daging hewan yang dimasak diantarkan kepada orang-orang fakir miskin . Tetapi juga tidak apa-apa jika mengundang/menghadirkan mereka.
- Mentahnik (menggosok-gosok tenggorokan) si anak dengan manisan. Idealnya dengan kurma, berdasarkan hadits Asma' binti Abu Bakar Radhiyallahu Anha, ia berkata, 'Tatkala aku mengandung Abdullah bin Zubair di Makkah. Aku pergi menuju Madinah dan beristirahat di Quba', saat itulah aku melahirkan. Kemudian aku membawanya kepada Nabi. Beliau mengambil bayiku itu lalu meletakkannya di pangkuan beliau. Beliau meminta kurma. Dan setelah dikunyah, beliau kemudian meludahkannya ke mulut bayi itu, sehingga yang pertama-tama masuk ke dalam perutnya ialah ludah Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam. Selanjutnya beliau menggosok tenggorakan bayi itu dengan kurma. Kemudian beliau mendoakan dan memberkatinya."
- Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan di telinga kanan si anak, dan mengumandangkan iqamat di telinga kirinya. Hal itu berdasarkan hadits Abu Rafi' Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adzan di telinga Husain bin Ali ketika ia baru saja dilahirkan oleh Fatimah seperti adzan shalat."
0 komentar:
Post a Comment