Benarkah Musik Klasik Mencerdaskan Bayi?

Di tahun pertumbuhan anak, otak anak-anak berkembang dengan cepat. Musik klasik adalah salah satu metode populer yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan otak anak dengan cara yang positif. Dikatakan di teori tersebut, kalau mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan perkembangan otak anak, suasana hati dan belajar. Tapi benarkah musik klasik membantu perkembangan otak bayi?

The Mozart Effect
The Mozart Effect atau efek mozart adalah sebuah teori populer yang berspekulasi bahwa musik klasik dapat meningkatkan perkembangan otak pada bayi. Ini adalah hipotesis yang telah melahirkan citra luas pada ibu hamil untuk mengenakan headphone di perut mereka. Tapi pada tahun 2007 menurut artikel yang dicetak dalam Scientific American, yaitu penelitian tentang Efek Mozart memberikan hasil yang bervariasi dan sebagian besar tidak meyakinkan. Jika dirunut, teori efek mozart ini berasal dari seorang psikolog Francis Rauscher dalam sebuah studinya di tahun 1993, di mana ia menyimpulkan bahwa anak-anak yang mendengarkan musik Mozart mengalami perkembangan otak yang baik. Namun, beberapa peneliti yang telah mencoba untuk memvalidasi temuan-rekannya telah menemukan hasil yang beragam dalam komunitas riset, dan hasilnya Efek Mozart tidak dianggap fakta.

Lalu benarkah Lagu Mozart memberikan efek pada bayi?
Pada awal 1990, sebuah percobaan dilakukan yang tampaknya menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan memori! Efek ini dikenal sebagai "The Mozart Effect" karena musik yang dipakai yang tampaknya meningkatkan daya ingat adalah lagu dari musisi musik klasik Wolfgang Amadeus Mozart. Banyak orang membaca tentang eksperimen di majalah dan surat kabar dan berpikir bahwa mendengarkan musik klasik akan menjadi cara yang baik untuk meningkatkan daya ingat .Jadi mari kita sedikit lebih dekat pada eksperimen awal dan eksperimen lainnya untuk mengetahui kebenarannya.

Percobaan asli diterbitkan dalam jurnal Nature oleh ilmuwan di University of California di Irvine pada tahun 1993. Para ilmuwan telah menguji beberapa mahasiswa dan menyuruhnya mendengarkan satu dari tiga pilihan dibawah selama 10 menit. Musik yang dipakai adalah :

1. Mozart sonata untuk dua piano dalam D mayor, 
2. kaset relaksasi, atau
3. Suara Hening

Segera setelah mahasiswa mendengarkan pilihan itu, siswa diharuskan menjalani tes penalaran spasial (dari skala kecerdasan Stanford-Binet). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mahasiswa membaik setelah mendengarkan rekaman Mozart dibandingkan yang mendengarkan kaset relaksasi atau yang diam. Sayangnya, para peneliti menemukan bahwa efek musik klasik itu hanya berlangsung 10 sampai 15 menit. Namun demikian, para peneliti percaya bahwa memori otak menjadi meningkat karena musik dan kemampuan spasial berbagi jalur yang sama di otak. Oleh karena itu, mereka pikir, musik klasik berpengaruh pada otak untuk tes penalaran spasial tetapi tidak dalam jangka waktu yang lama.

Laboratorium lain telah mencoba menggunakan musik Mozart untuk meningkatkan memori, tetapi telah gagal. Sebagai contoh, satu kelompok ilmuwan menggunakan tes dimana siswa harus mendengarkan daftar nomor, kemudian diharuskan mengulanginya dengan cara mundur (ini disebut tes rentang mundur digit). Mendengarkan Mozart sebelum tes ini tidak berpengaruh pada para siswa. Rupanya Mozart Effect tergantung pada jenis tes yang digunakan. Jadi disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mampu menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart memiliki efek pada kinerja penalaran spasial.

Simak Juga Artikel Berikut:



2 komentar:

Unknown said...

boleh kah saya memakai artikel ini untuk tugas saya ? terimakasih :)

Admin said...

Silahkan Bunda, artikel bincanganak boleh disebarluaskan untuk kepentingan orang banyak dengan tetap mencantumkan sumbernya.

Post a Comment

 
Design by Themes | Powered by Blogger | Bloggerized by Bincanganak
Free Automatic Backlink Family Blogs Top Parents blogs