Bagaimana Jika Anak Anda Kidal ?

Menurut ilmu psikologi otak, tipe orang itu hanya dua. Yang pertama, tipe dengan kemampuan logika  untuk mendaur ulang informasi spesifik. Dia menggunakan bagian otak kiri dan lengan kanan. Yang kedua, tipe orang dengan kemampuan pemikiran yang imajinatif: ia menggunakan bagian otak belahan kanan dan tangan kiri. Anda mungkin salah satu diantaranya yang menggunakan bagian otak tertentu secara dominan dalam kehidupan sehari-hari.

Awalnya, semua anak kecil menggunakan kedua tangan tanpa merasa nyaman. Karena proses pengenalan koordinasi tubuh anak baru dimulai. Lalu pada umur  sekitar dua tahun, anak mulai melakukan tindakan tertentu dengan tangan kanannya, dan baru tangan kiri.  

Para ilmuwan memperkirakan bahwa hampir satu dari sepuluh anak lebih nyaman menggunakan lengan kirinya. Dan 'kidal' pada anak laki-laki jauh lebih umum daripada anak perempuan. Sebenarnya tak ada salahnya bila anak lebih suka menggunakan tangan kirinya dibandingkan dengan tangan kanannya, tetapi kenyataannya adalah bahwa segala sesuatu di dunia luar diciptakan semata-mata untuk orang yang menggunakan "tangan kanan." oleh karena itu, terkadang sering orang kidal mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Contoh yang paling sederhana - membuka pintu masuk yang biasa disediakan untuk orang yang menggunakan tangan kanan. Lalu ketika anda yang tidak kidal mencoba  membuka pintu dengan tangan kirinya. Bagaimana rasanya? Tidak nyaman? Dan bayangkan bahwa anda disekolah semua orang menulis menggunakan tangan kanan sedangkan cuma anda yang menulis dengan tangan kiri, tentu perasaan anda akan risih ... Anda akan terganggu oleh ini? Anda bisa membanyangkan jika itu dialami oleh anak anda.

Sekarang bayangkan bahwa anak kecil yang mengalami perasaan ketidaknyamanan tersebut. Bukan salahnya bahwa alam telah menciptakan dia seperti itu. Dan lebih paranhnya orang tua, guru, masyarakat terus mengatkan: "pakai yang kanan", "jangan yang kiri", "cobalah menjadi seperti orang lain yang memakai tangan kanan." dan mengapa ia harus seperti orang lain? Hal itu tidak akan membantu. Menggunakan tangan kanan memang dianjurkan untuk hal tertentu, seperti makan, minum, dan berbuat kebaikan lainnya. Tetapi tangan kiri dapat digunakan untuk hal lainnya.

Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap orang tua yang menemukan situasi serupa pada anaknya?

Ketika bayi anda mulai belajar menggunakan dua tangan, tanpa memihak salah satu dari mereka, berikan semua benda di tangan kanannya. Tetapi jika bayi memasuki tahun ketiga kehidupan, anda haru mulai mengajarkan untuk lebih sering menggunakan tangan kirinya, hal ini dapat dilakukan dengan memberinya respon untuk lebih sering menggerakkan lengan kirinya. Janganlah memaksa ketika melatih anak. Jika anda memaksa, anda berisiko tidak hanya untuk menanamkan kebencian anak untuk mau menggambar, menulis dan melakukan kegiatan lainnya, tetapi juga dapat melukai jiwa anak, sehingga efeknya dapat membuat anak murung, gagap, keterampilan membacanya tertunda. Perlahan sesuai perkembangan umurnya, ajarilah untuk menggunakan kedua tangannya secara seimbang.

Fakta bahwa anak memilih menggunakan tangan kiri, hendaknya anda jangan langsung memaksanya menggunakan tangan kanan, sebab ini akan berakhir dengan sia-sia dan berbahaya. Untuk para orangtua, hal terbaik yang bisa lakukan dalam situasi ini - ialah untuk membantu anak, memberinya respon dan pengertian, bahwa tidak salah jika ia menggunakan tangan kiri, tetapi hendaknya ia juga berlatih menggunakan tangan kanan untuk hal-hal tertentu. Akan lebih hebat jika ia mampu mengkoordinasikan kedua lengan dan tangannya dalam kehidupan sehari hari. Itu artinya perkembangan kedua otaknya seimbang.

Bicaralah dengan pendidik, guru, kerabat lainnya, bahwa mereka tidak terganggu oleh anak yang kidal. Harap dicatat bahwa anak-anak kidal adalah anak  yang diberkahi dengan jiwa seni, sangat rapuh dan rentan. Hal ini biasa, sering sekali  - sifat kreatif, juga dosertai oleh keras kepala yang besar, tetapi pada saat yang sama, ia halus dalam memandang realitas.

Simak Juga Artikel Berikut:



0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Themes | Powered by Blogger | Bloggerized by Bincanganak
Free Automatic Backlink Family Blogs Top Parents blogs