Bagi pasangan yang sebelumnya ber-KB, terutama KB hormonal, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan demi mengembalikan kesimbangan hormon.
✓ Melakukan Fase Istirahat
Dalam pemakaian kontrasepsi hormonal mesti dilakukan fase beristirahat. Contoh, program KB hormonal selama dua tahun sebaiknya diselingi dengan fase istirahat setelah 1 tahun pertama pemakaian. Lamanya fase istirahat sekitar 1-2 bulan dengan menghentikan atau melepas alat KB. Untuk sementara pakailah alat KB nonhormonal, seperti kondom atau spiral. Hal ini perlu agar kelenjar endokrin bisa bekerja lagi. Setelah beristirahat, bila memang cocok, pemakaian alat KB hormonal sebelumnya bisa dilanjutkan kembali.
✓ Memerhatikan Kebugaran
Kebugaran tubuh dapat diperoleh dengan asupan gizi seimbang dan cukup, menjaga stamina dengan berolahraga, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, menghindari pemicu stres, berhubungan seksual secara teratur, cukup mengonsumsi hiburan.
✓ Segera ke Dokter Setelah 6 Bulan
Jika setelah lebih dari 6 bulan, ibu belum juga mendapat keseimbangan hormonal (ditandai dengan menstruasi yang belum muncul teratur) segera periksakan diri ke dokter kebidanan dan kandungan. Mungkin ada penyebab lain yang perlu penanganan intensif.
✓ Minum Obat Penyubur
Untuk mengejar target kehamilan, ibu biasanya mengonsumsi obat penyubur. Sebenarnya penggunaannya tidak dilarang asalkan di bawah pengawasan ahli. Obat yang mengandung hormon klomifen sitrat dan epimestrol ini berfungsi memacu ovulasi atau pemecah telur. Pemakaiannya harus disesuaikan dengan siklus bulanan dan harus sesuai dosis. Contoh, pemberian sebulan sekali selama 5 hari, yaitu di hari ke-5 masa menstruasi hingga hari ke-9. Kemudian dikonsultasikan kembali pada bulan depannya untuk dilihat keberhasilan obat tersebut, apakah dosisnya perlu dinaikkan atau tidak.
Jika dalam 6 bulan atau setahun tak ada respons (sel telur tidak matang atau tak tumbuh dengan baik), barulah terapi kesuburan dilakukan dengan cara suntik. Waktu yang dipilih biasanya pada hari ke-2 sampai ke-9 masa menstruasi. Hormon yang disuntikkan adalah hormon yang mengandung FSH/LH atau FSH saja yang akan ditingkatkan dosisnya bila tidak mempan.
0 komentar:
Post a Comment