Ketika anak menderita keracunan makanan, ia akan menderita berbagai gejala pada perutnya yang akan berakibat pada menurunnya kondisi tubuh. Tingkat keparahan gejala keracunan makanan akan bervariasi dari setiap anak, tergantung pada seberapa buruk keracunan tersebut. Namun, secara umum, anak akan mengalami kram di perut, diare, mual, mules pada perut, dan muntah.
Menurut penelitian, terdapat lebih dari 250 jenis keracunan makanan, dan mayoritas di disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan beberapa jenis bakteri, parasit, virus dan racun yang patogen. Yang paling umum yang menyebabkan keracunan makanan ialah bakteri termasuk E. coli, salmonella dan listeria.
Biasanya, ketika anak mengalami keracunan makanan, hal terakhir yang dia akan pikirkan adalah makan atau minum.Karena dua hal itu, adalah hal yang paling tidak mengenakkan dilakukan pada saat perut bermasalah. Namun, dengan makan dan minum itu justru akan memastikan bahwa tubuh tetap terhidrasi dan juga tubuh memiliki kekuatan yang memadai untuk pulih dari penyakit.
Anak akan mulai mengalami gejala berdasarkan pada jenis patogen dia derita, dan ini juga akan menentukan berapa lama gejala berlanjut. Biasanya, gejala cenderung datang pada beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, dan dapat pula berlangsung dari 1 hari sampai 10 hari. Biasanya, ketika anak menderita keracunan makanan, sangat penting memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Kebanyakan anak memiliki serangan mengerikan seperti diare dan ini dapat menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi.
Oleh karena itu, apakah anak muntah atau mengalami diare, maka perlu untuk memberikan pasokan tubuh dengan cairan untuk mencegah dehidrasi. Cairan seperti susu, minuman berkafein, teh, kopi dan alkohol harus benar-benar dihindari. Sebaliknya orang yang mengalami dehidrasi akibat keracunan makanan harus diberi air, kaldu dan ginger ale. Anak juga dapat diberikan minuman non-berkafein, minuman olahraga untuk mengisi elektrolit yang hilang. Yang terbaik adalah sup yang Anda minumkan perlahan kepada anak.
Disarankan bahwa anak yang tidak diberikan makan makanan padat sampai diarenya telah menghilang. Sebaliknya, ia harus mencoba terlebih dahulu makan makanan hambar seperti roti kering, nasi putih yang agak berair, kerupuk, pisang dan apel. Dan usahakan agar anak harus berusaha untuk makan dengan benar dan teratur untuk membantu tubuh cepat sembuh dari penyakit.
0 komentar:
Post a Comment