Berikut penjelasan yang mungkin berguna buat bunda. Saat menstruasi terjadi pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada masa kehamilan. Kondisi tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai dengan hari pertama menstruasi berikutnya -biasanya berkisar antara 21- 40 hari.
Jika Anda ingin mengetahui siklus menstruasi, Anda dapat menandai tanggal di kalender. Tandai hari pertama haid Anda lalu hitung sampai hari pertama haid berikutnya. Cobalah catat siklus menstruasi Anda dalam 3 bulan terakhir berturut-turut.
Dengan mencatat siklus menstruasi, Anda dapat mengetahui kapan kemungkinan terjadinya masa subur atau ovulasi. Sehingga Anda dapat mengira-ngira kapan musti berhubungan dan kapan jangan melakukan (jika Anda dan suami menginginkan terjadinya kehamilan atau tidak).
Setelah beberapa bulan dapat diketahui seperti apa pola siklus Anda. Teratur atau tidak. Siklus bisa saja maju atau mundur karena dipengaruhi pula oleh kondisi psikis. Dengan mencatat secara rutin, Anda bisa mengetahui apa yang terjadi pada diri Anda dan mencari tahu penyebab ketidakteraturan tersebut.
Masa subur ditandai oleh kenaikan Luteinizing Hormone (LF) secara signifikan sesaat sebelum terjadinya pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Kenaikan LH akan mendorong sel telur keluar dari ovarium menuju tuba fallopi. Di sinilah dapat terjadi pembuahan oleh sperma.
Masa subur ini disebut 'subur' bila sel telur ada dan siap untuk dibuahi. Perkiraan terjadinya masa subur adalah hari ke-14 sebelum haid berikutnya.
Pada masa subur ini kemungkinan terjadinya kehamilan sangat besar. Sehingga jika Anda ingin hamil, lakukan hubungan pada masa subur. Sebaliknya, jika berniat menunda kehamilan, sebaiknya hindari hubungan intim pada masa tersebut.
Masa subur (dengan perhitungan seperti di atas) adalah perkiraan. Untuk mengetahui pasti, saya sarankan Ibu memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan. Dokter tersebut akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui apakah ada sel telur yang siap dibuahi pada indung telur Ibu.
- Water Birth: Metode Melahirkan di Air
- Mempersiapkan Menu Sehat Saat Istirahat Sekolah
- Cara Menenangkan Bayi Yang Menangis
- Penanganan Mencret dan Dehidrasi pada Bayi
- Makanan Sumber Kalsium Untuk Tulang Kuat
- Cara Menghilangkan Lapisan Putih pada Lidah Bayi
- Menghentikan Kebiasaan Ngompol Pada Balita
- Mengatasi Kolik Pada Bayi
- Asma Pada Anak, Sembuhkah Saat Dewasa?
- Memilih Mainan Untuk Perkembangan Anak
- Cara Berkomunikasi Yang Salah Kepada Anak
- Buah Hati Berkenalan Dengan Dokter Gigi