Tes Kehamilan Yang Menakutkan

Kehamilan merupakan kegembiraan bagi sang ibu. Tetapi kadang, perasaan itu sedikit hilang ketika mendengar dokter mengatakan akan melakukan tes terhadap kehamilan tersebut. Tes memang sering dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi yang dianggap beresiko tinggi.

Membayangkan tes sepertinya akan berhadapan dengan berbagai peralatan kedokteran dan tentunya rasa sakit. Bahkan ada yang trauma. Tetapi pemeriksaan diri dan kehamilan harus dilakukan agar dokter dapat mengetahui kondisi janin. Ketakutan biasanya muncul karena ketidaktahuan. Oleh karena itu, berikut beberapa tes yang biasa dilakukan oleh para dokter, agar ibu mengetahui dan mempersiapkan diri jika terjadi pada saat kehamilan. 
  • Amniosentetis  Pada tes ini ultrasound digunakan untuk menemukan kantong air ketuban. Sebuah jarum panjang akan ditusukkan melalui daerah perut yang telah dianastesi untuk mengeluarkan sedikit cairan. Sel dalm cairan tersebut akan diteliti untuk mencari adanya kelainan kromosom, misalnya cacat genetik, sindrom down dan penyakit turunan. Tes ini juga bertujuan mengetahui apakah janin mendapat cukup oksigen atau tidak. Dan kadang juga dipakai untuk menunjukkan jenis kelamin bayi. 
  • Tes AFP  Tes ini biasa disebut juga tes darah dan dilakukan antara minggu ke 14 hingga 20. Produksi AFP berlangsung dihati, dimana kadar yang terlampau tinggi atau rendah merupakan indikator adanya cacat lahir. Terlalu tinggi menandakan adanya cacat saluran syaraf, seperti spina bifida (tidak rapatnya sambungan beberapa lengkung ruas tulang belakang) juga anansefali (pembentukan otak yang tidak sempurna). Sedangkan terlalu rendah menandakan sindroma down ataupun kelainan kromosom. 
  • Fetoskopi  Tes dengan cara memasukkan sebatang pipa halus dengan ujung berlampu dan lensa kedalam saluran air ketuban lewat insisi kecil disebelah atas tulang pubis untuk mengamati janin.. Dilakukan pada umur kehamilan minggu ke 15. Tes ini dilakukan di rumah sakit dengan peralatan modern dan bukan merupakan pemeriksaan rutin. Pengamatan lain dilakukan untuk mengamati kelainan langit-lamgit mulut yang tidak merapat, kelainan darah, atau abnormalitas otak. 
  • CVS  Adalah tes prenatal terbaru yang merupakan alternatif dari tes amniosentesis. Dilakukan dengan memasukkan sebuah keteter kedalam rahim melalui liang vagina untuk mengambil jaringan plasenta untuk diteliti. Kelainan kromosom, metabolisme, dan DNA dapat diketahui.Tetapi tes ini tidak bisa mendeteksi NTD terbuka. Berbeda dengan amniosentesis,tes dilakukan minggu ke 10-12. Jika kehamilan anda beresiko tinggi terhadap masalah kromosom, maka tes ini bisa mendeteksi lebih dini. 

Simak Juga Artikel Berikut:



0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Themes | Powered by Blogger | Bloggerized by Bincanganak
Free Automatic Backlink Family Blogs Top Parents blogs