Saya seorang gadis yang telah berusia dua belas tahun, tetapi belum mengeluarkan darah haid. Padahal teman-teman sebaya saya sudah. Apa sebabnya? Itulah salah satu pertanyaan yang diajukan seorang gadis. Berikut penjelasannya:
Akil baligh atau kedewasaan seorang wanita itu tidak dibatasi oleh usia tertentu. Saat pertama kali terjadi haid pada umumnya usia antara 10-14 tahun. Tetapi hal ini terkadang juga terkait dengan aspek lingkungan keluarga. Dalam arti, ada seorang dari lingkungan suatu keluarga yang terlambat mengalami masa haid dibanding dengan keluarga-keluarga yang lain. Seorang ibu yang biasa terlambat mengalami masa haid, biasanya hal itu juga dialami oleh putrinya. Mungkin saja keterlambatan keluarnya darah haid itu diakibatkan oleh penyakit jantung, atau penyakit gula, atau penyakit paru-paru. Dan juga mungkin disebabkan oleh faktor hormon. Contohnya seperti adanya kerusakan pada produksi hormon dari beberapa kelenjar yang tidak aktif, atau karena adanya peyumbatan secara alami pada selaput dara, sehingga mengakibatkah darah tertahan di bagian bawah perut. Dalam kondisi seperti ini, harus dilakukan operasi untuk membuat lubang selaput dara.
Mengenal Proses Terjadinya Menstruasi Atau Haid
Setiap bulan, seorang gadis akan mengalami keluar darah selama kurang lebih tiga hari (mungkiri bisa lebih dan bisa kurang) . Selama masa subur, darah ini akan terus keluar sepanjang tidak terjadi kehamilan atau ketidakstabilan hormon atau penggunaan obat-obat tertentu. Pada seorang gadis, darah tersebut menjadi tanda bahwa ia sudah memasuki usia akil baligh atau remaja. Haid adalah sebuah masalah yang perlu dibicarkan tersendiri. Namun, akan dicoba untuk mengemukakannya secara ringkas proses terjadinya menstruasi ini:
Muncul kelenjar pada lendir trofinat yang ada pada salah satu indung telur untuk menyempurnakan kematangan salah satu sel telur. Pada proses perkembangan sel telur ini, ia mulai ada pada lendir hormon wanita. Dan sel telur adalah yang pertama kali diliputi oleh cairan yang dibungkus oleh banyak lipatan.
Pada proses ini dinding rahim memanfaatkan hormon wanita, sehingga lapisannya bertambah dan urat di tenggorokannya pun membesar. Beberapa saat kemudian tekanan cairan semakin kencang, sehingga pecahlah lapisan-lapisan yang mengelilinginya, lalu keluarlah sel-sel telur dari tempat persembunyiannya untuk memulai tahapannya yang ada pada saluran yang gelap. Hal itu terjadi pada pertengahan masa haid, yaitu saat kemungkinan terjadinya kehamilan akibat adanya persetubuhan yang dilakukan dengan sempurna. Selanjutnya lapisan-lapisan tersebut memancarkan lendir hormon laki-laki dan sedikit hormon wanita.
Sementara itu, rahim terus dalam proses penyusunan lipatan-lipatannya dan meningkatkan aktivitasnya dengan meminta bantuan kepada dua hormon. Beberapa hari menjelang haid, sel-sel yang ada mula menyimpan kedua hormon tersebut, sehingga tingkat produksinya menjadi menurun. Karena sudah tidak ada lagi jaringan baru yang dapat menopangnya, maka bangunannya pun menjadi jebrol, sehingga mengakibatkan keluarnya darah dan sel-sel yang sudah mati.
0 komentar:
Post a Comment