Selama kehamilan, wanita mengalami perubahan tidak hanya bentuk fisik tetapi juga perubahan emosional dalam perilaku, tindakan dan perasaan. Banyak wanita yang hamil merasakan perubahan itu sehingga terkadang diperlukan tempat berdiskusi dan konsultasi. Dokter dan keluarga adalah salah satu pendukung untuk menenangkan perubahan emosional yang dialami pada masa kehamilan. Ada tiga trimester pada masa kehamilan, dan selama masa itu, perubahan yang terjadi pada wanita hamil tidak dapat dielakkan.
Pada trimester pertama kehamilan, perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita kurang terlihat, hanya kesehatan mental yang banyak berubah. Ibu hamil akan merasa adanya "efek invasi" terhadap semua perubahan aktivitas yang selama ini dijalani, perasaan takut, akan mencoba hal yang baru dalam hidup, atau mungkin kehamilan itu akan membuat perasaan senang. Juga, Wanita modern dan perempuan sering mengajukan pertanyaan tentang psikologis mereka sendiri yang muncul seperti meragukan apakah ia dapat menjadi ibu yang baik untuk bayi dalam perutnya itu, kekhawatiran karena tidak semua orang dalam keluarga memiliki stabilitas keuangan dalam keluarga. Sehingga pada fase ini, wanita yang tidak mampu melewatinya akan memilih untuk melakukan aborsi. (baca di artikel : Aborsi: Antara Alasan Dan Manfaat Melakukannya.)
Oleh sebab itu, dukungan keluarga terlebih suami. Mungkin sering ada konflik dan pertengkaran dengan orang lain, jangan lupa bahwa wanita dalam posisi ini sangat rentan stress. sehingga suami harus mencoba untuk memberikan motivasi dan menjauhkan perdebatan supaya perasaan dan emosi negatif tidak sampai membahayakan bayi Anda.
Pada trimester kedua dari kehamilan, seorang wanita sudah mengambil posisinya dengan benar. Perasaan menjadi seorang ibu sudah terbangun. Psikolog mengatakan bahwa pada trimester kedua, perempuan akan menjelma menjadi seorang ibu dan dapat memanifestasikan dirinya dengan semangat baru. Pada trimester kedua kehamilan, wanita itu mulai menganalisa perilakunya di masa depan, memonitor kondisi kesehatan mereka, memperhatikan pola makan, dan menambahkan lebih banyak vitamin untuk kesehatan diri dan janinnya.
Perempuan pada trimester kedua kehamilan cenderung untuk mendengarkan saran dari teman yang lebih berpengalaman, dan orang-orang yang telah melalui persalinan bayi. Pada trimester kedua kehamilan ini mungkin ada sedikit depresi, takut melahirkan terkait dengan perubahan fisiologis, tetapi itu semua dapat dilewati dengan berbagai saran dari dokter. Pada trimester kedua, seorang wanita perlu mempersiapkan persalinan, serta relaksasi tidak hanya pada fisik tetapi juga moral.
Pada trimester ketiga, bunda sudah mendapatkan komunikasi yang lebih baik secara internal antara ibu dan anak. Pada trimester ketiga dari seorang wanita hamil paling rentan terhadap moral serta penampilan bayinya. Ia akan mulai mencari tahu segala persiapan yang mesti ada saat melahirkan nanti. Cemas dan khawatir akan kembali menyelimuti sang ibu. selain itu, keadaan fisik juga akan menjadi tidak nyaman. Bumil menjadi sering lelah, kantuk yang berlebihan, dan dalam beberapa kasus susah tidur nyenyak di malam hari.
Harus diingat pula bahwa anak telah bertumbuh besar di dalam perut sang ibu. Trimester ketiga ini janin akan merespon sentuhan ringan, mulai lincah bergerak di dalam perut calon ibu. Wanita pada trimester ketiga ini memerlukan dukungan moral dan pemahaman dari kerabat dekat mereka. Jika Anda peduli terhadap keselamatan sang ibu saat melahirkan, tunjukkanlah cinta dan perhatian, maka kehamilan akan dilewati tanpa stres dan depresi yang tidak perlu.
0 komentar:
Post a Comment