Saat menunggu kelahiran adalah saat yang paling mendebarkan. Bagi pasangan yang baru akan memiliki anak, maka perasaan dalam hati tentunya akan bercampur aduk. Senang, bahagia, bahkan sampai rasa cemas pun akan dirasakan. Menyesuaikan diri dengan kedudukan sebagai orangtua baru adalah suatu proses yang berlangsung lama dan sangat melibatkan emosi. Ada beberapa orang tua yang tidak siap dengan perubahan ini. Bertambahnya stress dan tanggung jawab sudah pasti akan mempengaruhi keseimbangan emosi anda.
Untuk fisik, faktor yang paling dirasakan nantinya adalah kelelahan. Begitu bayi lahir maka sang ibu akan mengeluarkan begitu banyak tenaga. Belum lagi kehadiran bayi dalam rumah tangga sudah pasti akan mengurangi waktu tidur anda. Itu adalah alasan mengapa kelelahan menjadi keluhan nomor satu dari para orang tua. Khususnya ibu. Ada pula saat dimana ibu meragukan kemampuan untuk menjadi orang tua yang baik.
Selain itu terdapat juga istilah Post-Partum Blues (PBB) atau kesedihan pasca persalinan. Ini terjadi setelah pasien pulang dari rumah sakit. Sekitar satu atau dua minggu pasca persalinan. Ini ditandai dengan adanya perasaan mudah menangis, Kecemasan, Sulit tidur (insomnia), mudah marah dan kurang bertenaga.
Untuk Post-Partum Blues, cara yang paling baik menangani situasi ini adalah meminta dorongan moral dari suami dan keyakinan dari ibu untuk selalu sadar bahwa perasaan itu akan lenyap dengan sendirinya. Atau jika tidak hilang dalam waktu dua minggu, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau penasihat keagamaan.
Perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan dan persalinan yang diduga kuat sebagai penyebab depresi pasca melahirkan. 80 % wanita merasakan kondisi ini setelah 10 hari pasca melahirkan. Walaupun masih belum ada bukti yang kuat bahwa hormonlah penyebabnya, tetapi rendahnya kadar estrogen akan mempengaruhi suasana hati. seperti yang kita ketahui, estrogen memiliki sifat anti-depresan lunak.
Jadi semua kekahawatiran itu sebenarnya mampu anda atasi, asal memiliki tekad yang kuat untuk mengendalikan emosi anda serta tidak larut didalamnya secara berkepanjangan. Berpikirlah positif demi sang buah hati yang telah hadir ditengah-tengan anda dan suami. Karena apapun yang ibu alami merupakan sesuatu yang wajar dan dialami pula oleh ibu hamil lainnya.
0 komentar:
Post a Comment