Pengaruh Perasaan Terhadap Kesehatan Bunda

Apakah anda mengetahui kalau cara pandang dalam kehidupan berpengaruh terhadap kesehatan? Jika belum tahu, mungkin anda bisa menyimak kaitan antara perasaan negatif dengan tubuh anda. Telah banyak kajian yang membuktikan bahwa orang tua yang panjang umur disebabkan  dia jarang stress dalam kehidupan sehari harinya , serta lebih mampu mengontrol emosi dan perasaannya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari, anda tidak lepas dari berbagai masalah. Berbagai peristiwa yang terjadi disekitar kita, baik dalam rumah tangga, pekerjaan, hubungan dengan masyarakat dan lainnya, mempengaruhi emosi kita secara tidak langsung. Adalah pilihan bagi anda untuk menanggapi semua kejadian tersebut. Apakah secara positif atau negatif.

Hal yang paling sering dilihat yaitu dalam rumah tangga : merasa kerepotan ketika menghadapi anak, seringkali hanya bersumber pada cara pandang kita, bukan bagaimana tingkah laku anak itu yang sebenarnya.

Padahal jika ditanggapi secara positif, maka ia akan melihatnya sebagai suatu yang wajar di usia anak tersebut. Memandangnya dengan rasa kasih sayang dan akan berusaha memberikan perhatian dan bimbingan.
 
Tetapi bila seseorang memandang masalah itu secara negatif, setiap kerewelan anak sudah dirasakan sebagai kiamat. Ia akan merasa sangat tertekan.  Pada situasi seperti ini, ia akan mudah marah. Menjadikan suasana keluarga akan menegangkan dan membuatnya tidak betah berada dirumah. Olehnya perasaan itu harus kita redakan. Sebab suasana hati negatif ( depresi, marah, permusuhan, kecemasan ) akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.

Ya, ketika perasaan negatif itu dialami, dada akan terasa sesak, kepala panas dan stress. Hormon yang kita produksi dalam keadaan stres cukup untuk satu reaksi spontan : bertempur atau hilang - tetapi begitu di produksi, bahan ini terus tinggal dalam tubuh selama beberapa jam. Padahal, tiap kejadian yang mengesalkan berikutnya juga akan menyebabkan diproduksinya hormon stres yang baru. 

Bayangkan jika terus menumpuk, membuat amigdala dalam otak seperti meledak. Dan akan mempengaruhi jantung. Sebab jantung sangat sensitif terhadap perasaan kita., hipertensi dan kolesterol pun akan ikut bereaksi. Hormon stres akan memicu organ hati (liver) untuk memproduksi lebih banyak lagi gula darah supaya anda punya cadangan energi untuk berjaga-jaga pada kondisi bahaya. Stres dimaknai oleh tubuh sebagai kondisi bahaya. Namun, jika "bahaya" itu merupakan sebuah dilema jangka panjang dan anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena diabetes, maka glukosa darah yang tinggi ini akan mempercepat terjadinya diabetes.

Bila ini terus berkelanjutan, daya tahan tubuh akan melemah. Selanjutnya, berbagai penyakit akan mengintai anda.Tetapi bila anda meredakan melalui kesadaran anda sendiri, menenangkan emosi anda, mencoba merenungkan bahwa anak tidak bermaksud membantah kita, tetapi hanya karena inisiatifnya yang berkembang sehingga perlu didukung. Perlahan tapi pasti anda mulai bisa menemukan kebahagiaan saat menghadapi kerewelan anak. Jika dulu dunia terasa kiamat ketika makanan tumpah saat ia belajar makan sendiri, sekarang anda bisa tersenyum bahagia jika menghadapinya secara positif. Pada saat anda berada dalam kondisi emosi yang positif, tubuh akan menghasilkan hormon yang berfungsi menetralkan hormon yang diproduksi saat anda stress.

Cobalah untuk melihat segala sesuatunya dengan cara positif. Sehingga anda akan terhindar dari berbagai penyakit.

Simak Juga Artikel Berikut:



0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Themes | Powered by Blogger | Bloggerized by Bincanganak
Free Automatic Backlink Family Blogs Top Parents blogs